PERKEMBANGAN TEORI ADMINISTRASI
DAN TEORI BEHAVIORISME DALAM ADM
1. Perkembangan teori ADM
Teori Administrasi ini
dikembangkan oleh Henry Fayol (1841-1925) : seorang industrialis asal Prancis
tahun 1916 menulis sebuah buku “Administration Industrtrelle et generale”
dierjemahkan dalam bahasa Inggris 1925 dan baru dipublikasikan di Amerika 1940.
Pengalaman dan penelitian Henry
Fayol dalam mengembangkan ilmu Administrasi
1.
Upaya yang dilakukan oleh Henry Fayol dalam
usaha menyelamatkan industry pertambangan yang mengalami kemunduran.
2.
Alasan diperlukan latihan dan teori Administrasi,
serta upaya yang dilakukan oleh Henry Foyal untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3.
Alasan diperlukan pengajaran Administrasi yang
bersigat umum, menurut Henry Fayol.
4.
Alasan Henry Fayol menganjurkan latihan
Administrasi bagi jabatan pimpinan.
5.
Upaya yang dianjurkan oleh Henry Fayol untuk
mengembangkan teori administrasi.
Hasil
penelitian Henry Fayol
1.
Ada 6 kegiatan dari suatu badan usaha, dimana
administrasi merupakan bagian dari kegiatan itu
2.
Adanya unsur-unsur administrasi, sebagai pedoman kegiatan dari suatu badan usaha.
3.
Fayol menerapkan 14 prinsip-prinsip umum dari
Administrasi
4.
Teori Administrasi yang lain, misalnya:
1.
One head for one body
2.
Many brains to help
3.
Unity of command and unity of direction,
5.
Teori komunikasi yang diperkenalkan oleh Fayol
yang disebut jalan Pintas.
TEORI BEHAVIORISME
Teori kaum Behavioris lebih
dikenal dengan nama Teori Belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil
belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh
lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau
jelek, rasional atau emosional. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana
perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Memandang individu
sebagai makhluk reaktif yang membentuk perilaku mereka. Ciri dan teori ini
adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis,
menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon,
menekankan perananan linkungan,
mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil
belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
Aristoteles berpendapat bahwa
pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa, seperti sebuah meja lilin
yang siap dilukis oleh pengalaman. Menurut John, pada waktu lahir manusia tidak
mempunyai “warna mental”. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah
satu-satunya jalan ke pemilikan pengetahuan.
Thorndike dan Watson, kaum
behaviorisme berpendirian, organisme dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial dan psikologis, perilaku adalah hasil pengamalan dan perilaku
digerakan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan
mengurangi penderitaan.
MENURUT
PARA AHLI BEHAVIORISME (BELAJAR)
a. Edward Lee Thourndike (1874-1949)
Menurut Thorndike belajar
merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang
disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “Connectionism”.
Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila
pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar sentuh.
Thorndike
menemukan hukum-hukum :
-
Hukum kesiapan (Law of Readiness)
Jika
suatu organisme di dukung oleh kesiapan
yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan
menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi
cenderung diperkuat.
-
Hukum latihan
Semakin
sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin
kuat.
-
Hukum akibat
Hubungan
stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung
diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
b.
Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)
Teori pelaziman klasik adalah
memasangkan stimuli yang netral atau stimuli terkondisi dengan stimuli tertentu
yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan
ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons
terkondisikan.
Pavlo mengadakan
percobaan laboratories terhadap anjing. Belajar menurut teori ini adalah suatu
proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan
reaksi. Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan
dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara
otomamtis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
c. Skinner (1904-1990)
Skinner
menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalam belajar.
Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah
laku. Pada teori ini guru member penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga
anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operans Conditioning adalah
suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku
tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
Prinsip belajar
Skinners adalah:
-
Hasil belajar harus segera diberitahukan pada
siswa jika salah di betulkan jika benar diberi penguat.
-
Proses belajar harus mengikuti irama dari yang
belajar. Materi pelajaran dugunakan sebagai system modul.
-
Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan
aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah
untuk menghindari hukuman.
-
Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi
hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio
reinforce.
-
Dalam pembelajaran digunakan shapping.
d. Albert Bandura (1925- sekarang)
Teori belajar Bandura adalah
teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya
proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori bandura
menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbal balik
yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi
motorik, motivasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, farid, Filsafat
Administrasi, Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2004
FreeWebsubmission.com
hkhkhkhkhkhkh....
BalasHapusmantap2...