Rabu, 28 Maret 2012

TEORI BEHAVIORISME



PERKEMBANGAN  TEORI ADMINISTRASI DAN TEORI BEHAVIORISME DALAM ADM
1. Perkembangan teori ADM
                Teori Administrasi ini dikembangkan oleh Henry Fayol (1841-1925) : seorang industrialis asal Prancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Administration Industrtrelle et generale” dierjemahkan dalam bahasa Inggris 1925 dan baru dipublikasikan di Amerika 1940.
                Pengalaman dan penelitian Henry Fayol dalam mengembangkan ilmu Administrasi
1.       Upaya yang dilakukan oleh Henry Fayol dalam usaha menyelamatkan industry pertambangan yang mengalami kemunduran.
2.       Alasan diperlukan latihan dan teori Administrasi, serta upaya yang dilakukan oleh Henry Foyal untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3.       Alasan diperlukan pengajaran Administrasi yang bersigat umum, menurut Henry Fayol.
4.       Alasan Henry Fayol menganjurkan latihan Administrasi bagi jabatan pimpinan.
5.       Upaya yang dianjurkan oleh Henry Fayol untuk mengembangkan teori administrasi.
Hasil penelitian Henry Fayol
1.       Ada 6 kegiatan dari suatu badan usaha, dimana administrasi merupakan bagian dari kegiatan itu
2.       Adanya unsur-unsur  administrasi, sebagai pedoman kegiatan dari  suatu badan usaha.
3.       Fayol menerapkan 14 prinsip-prinsip umum dari Administrasi
4.       Teori Administrasi yang lain, misalnya:
1.       One head for one body
2.       Many brains to help
3.       Unity of command and unity of direction,
5.       Teori komunikasi yang diperkenalkan oleh Fayol yang disebut jalan Pintas.

TEORI BEHAVIORISME
                Teori kaum Behavioris lebih dikenal dengan nama Teori Belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang membentuk perilaku mereka. Ciri dan teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan  perananan linkungan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
                Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa, seperti sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh pengalaman. Menurut John, pada waktu lahir manusia tidak mempunyai “warna mental”. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah satu-satunya jalan ke pemilikan pengetahuan.
                Thorndike dan Watson, kaum behaviorisme berpendirian, organisme dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial dan psikologis,  perilaku adalah hasil pengamalan dan perilaku digerakan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan.

MENURUT  PARA AHLI BEHAVIORISME (BELAJAR)
a. Edward Lee Thourndike (1874-1949)
                Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “Connectionism”. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang  dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar sentuh.
Thorndike menemukan hukum-hukum :
-          Hukum kesiapan (Law of Readiness)
Jika suatu organisme  di dukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi  cenderung diperkuat.

-          Hukum latihan
Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat.


-          Hukum akibat
Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.

b. Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)

Teori pelaziman klasik adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.

Pavlo mengadakan percobaan laboratories terhadap anjing. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi. Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomamtis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.

c. Skinner (1904-1990)
Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalam belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Pada teori ini guru member penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant  conditioning. Operans Conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.

Prinsip belajar Skinners adalah:
-          Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah di betulkan jika benar diberi penguat.
-          Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran dugunakan sebagai system modul.
-          Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.
-          Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforce.
-          Dalam pembelajaran digunakan shapping.

d. Albert Bandura (1925- sekarang)
                Teori belajar Bandura adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbal balik yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, farid, Filsafat Administrasi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2004
FreeWebsubmission.com

1 komentar: